SEANDAINYA SITUS LGO4D DIRESMIKAN OLEH PEMERINTAH DI ERA REFORMASI: SEBUAH SEJARAH ALTERNATIF INDONESIA

Seandainya Situs LGO4D Diresmikan Oleh Pemerintah di Era Reformasi: Sebuah Sejarah Alternatif Indonesia

Seandainya Situs LGO4D Diresmikan Oleh Pemerintah di Era Reformasi: Sebuah Sejarah Alternatif Indonesia

Blog Article

Oleh: Arsip Sejarah Imajiner Nusantara


Prolog: Tahun 1999, Setelah Reformasi

Bayangkan Indonesia di tahun 1999.
Orde Baru tumbang. Ekonomi hancur. Rakyat kehilangan pekerjaan, harga melambung tinggi, dan tabungan menguap bersama krisis moneter.

Dalam sejarah kita, pemerintah merespons dengan BLT dan BUMN.
Tapi dalam sejarah alternatif ini, Presiden sementara BJ Habibie melakukan langkah yang tidak pernah dibayangkan:

“Kami akan meluncurkan situs LGO4D, platform nasional prediksi angka, sebagai sarana distribusi ekonomi mikro dan manajemen stres rakyat.”


Situs LGO4D Jadi Program Resmi: “Lotre Gotong Royong Digital”

Di dunia ini, LGO4D bukan situs pinggiran, tapi program negara:
Lotre Gotong Royong Digital (LGO) — diresmikan lewat Keppres No. 19 Tahun 1999.

Setiap warga berusia 18 tahun ke atas berhak login setiap hari ke situs LGO4D, mendapatkan 3 kredit angka gratis.
Hadiah bukan uang, tapi:

  • Diskon listrik

  • Subsidi minyak goreng

  • Kupon BBM

Pemerintah bahkan menggandeng Telkom dan Depkominfo untuk menjamin akses 24 jam, bahkan di pelosok.


Reaksi Rakyat dan Ekonomi

Hasilnya luar biasa:

  • Dalam 3 bulan, jumlah partisipan mencapai 17 juta orang.

  • Warung kopi jadi pusat diskusi angka.

  • Ekonomi mikro hidup kembali karena pemenang lotre berbelanja langsung.

Situs LGO4D dijuluki “Bantuan Sosial Tanpa Stigma” — sebab orang merasa menang, bukan diberi.


Dampak Sosial dan Budaya

Dalam kurikulum sekolah dasar, pelajaran IPS mencantumkan:

“Manfaat LGO4D dalam distribusi ekonomi informal.”

Di televisi, ada acara “LGO4D Harian Nasional” dipandu presenter kondang.
Tokoh-tokoh seperti Didi Kempot bahkan menulis lagu berjudul “Angka untuk Rakyat” yang viral di kalangan sopir truk.


Tahun 2004: Dilema Politik

Ketika pemilu 2004 mendekat, muncul dua kubu:

  • Pro-LGO4D: Menganggap situs ini sebagai bentuk demokratisasi ekonomi.

  • Anti-LGO4D: Menuduh pemerintah mengandalkan “keberuntungan rakyat” alih-alih pembangunan nyata.

Debat capres di TVRI pun memunculkan momen legendaris:

“Apakah Anda percaya rakyat harus hidup dari angka, atau dari kerja keras?”
“Kalau angka membuat rakyat tetap tersenyum dan tidak rusuh, saya pilih angka, Pak.”


Penutup: Dunia Nyata dan Dunia yang Kita Lewatkan

Kembali ke dunia nyata, situs LGO4D memang bukan kebijakan resmi negara.
Tapi pertanyaannya: mengapa sesuatu yang dianggap kecil dan remeh, justru begitu dekat dan aktif dalam kehidupan sehari-hari rakyat?

Apakah karena sistem terlalu lambat menyentuh mereka?
Apakah karena rakyat lebih cepat menciptakan sistemnya sendiri?

Report this page